Monitor heart rate atau detak jantung saat berolahraga itu dapat dikatakan penting. Bagi mereka yang baru berolahraga agaknya sedikit yang mengetahui bahwa angka itu harus selalu dipantau. Terlebih pada masa sekarang seperti pandemi Covid-19, orang-orang semakin menyadari pentingnya berolahraga demi menjaga kesehatan.
Detak jantung adalah jumlah detakan pada jantung per menit. Hal yang penting untuk diperhatikan adalah detak jantung istirahat, yakni keadaan saat Anda tidak berolahraga atau bergerak yang berkisar di angka 60-80. Mengapa angka dalam ini terasa penting? Monitor heart rate Anda sama dengan memantau tingkat kebugaran.
Berolahraga memang baik bagi kesehatan, namun Anda juga harus mengetahui pentingnya monitor heart rate. Dilansir dari Alodokter.com, semakin cepat detak jantung Anda saat olahraga adalah respon alami tubuh untuk menyediakan cukup oksigen dengan cara meningkatkan aliran darah dan meningkatkan pernapasan.
Pada saat berolahraga, Anda harus tetap memantau detak jantung. Pentingnya adalah untuk mengetahui kondisi detak jantung selama beraktivitas jasmani dan mendorong Anda untuk menemukan keseimbangan dalam berolahraga dengan cara yang tepat.
Batas atas digunakan untuk target detak jantung untuk setiap aktivitas atau olahraga dengan intensitas tinggi. Sedangkan batas bawah adalah target detak jantung untuk setiap olahraga atau aktivitas dengan intensitas sedang.
Berikut penjelasannya:
Selain menggunakan perkiraan detak jantung normal saat berolahraga, Anda juga dapat menghitungnya dengan rumus berikut:
220 – (usia Anda) = perkiraan batas maksimal detak jantung saat olahraga
Ada 5 zona detak jantung yang berbeda. Semuanya berdasarkan detak jantung maksimal (heart rate maximum/ HRM).
Zona 1: 50-60% dari HRM
Intensitasnya sangat rendah. Sempurna untuk pemulihan.
Zona 2: 60-70% dari HRM
Zona ini paling baik untuk meningkatkan daya tahan.
Zona 3: 70-80% dari HRM
Zona ini efektif terutama untuk memperbaiki sirkulasi darah di jantung dan otot rangka (skeletal muscles).
Zone 4: 80-90% dari HRM
Pada intensitas ini, kamu akan dapat meningkatan speed endurance dan mampu bertahan terhadap jumlah asam laktat yang tinggi.
Zona 5: 90-100% dari HRM
Kamu hanya dapat berlatih selama beberapa menit pada intensitas ini. Paling baik untuk tidak berada di zona ini kecuali saat sedang race.
Latihan berdasarkan detak jantung akan mendorong Anda untuk menemukan keseimbangan yang tepat. Memantau detak jantung ketika berolahraga adalah cara tepat untuk mengukur sesi Anda sudah bermanfaat atau justru harus disesuaikan. Anda harus mengingat angka di atas agar lebih paham mengenai waktu harus mengurangi laju serta intensitas gerakan maupun saat harus meningkatkannya. Hal ini berguna sehingga manfaat olahraga akan lebih terasa karena Anda tidak melakukannya secara berlebihan ataupun kurang.
Di dunia yang telah diiringi kecanggihan teknologi wearable, seperti Garmin, tidak menutup kemungkinan bagi Anda untuk memantau detak jantung. dengan mudah. Anda dapat memanfaatkan teknologi jam tangan olahraga yang dibekali monitor heart rate bawaan.
Pemantauan detak jantung telah menjadi fitur pokok pada jam Garmin saat ini. Garmin pertama kali menyematkan fitur detak jantung bawaan untuk jam tangan lari Forerunner 225 pada 2015. Jam tangan olahraga dan pelacak kebugaran yang stabil sekarang memungkinkan Anda melacak aktivitas detak jantung dari pergelangan tangan.
Garmin menggunakan teknologi sensor denyut jantung optik Elevate miliknya sendiri. Sensor-sensor ini dapat ditemukan di bagian belakang perangkat Garmin. Sensor ditempatkan dengan baik di bagian atas kulit untuk dibaca.
Tidak seperti monitor jantung tali dada yang mengukur aktivitas listrik jantung untuk menghasilkan data HR, monitor denyut jantung optik menggunakan serangkaian lampu yang berkedip pada kulit. Lalu, menerangi kapiler dalam tubuh untuk mendeteksi perubahan volume darah. Sensor ini kemudian dapat mengukur laju pemompaan darah, memberikan Anda data detak jantung secara real-time.
Data monitor heart rate akan bergantung pada series Garmin yang Anda gunakan. Jadi, meskipun ada beberapa kesamaan dalam hal data yang dapat Anda lihat pada fitness tracker Vivosmart 4 dan Fenix ??5, Anda akan dapat mengumpulkan informasi yang lebih kaya dari sportwatch kelas atas Garmin.
Mari kita mulai dengan satu bagian data yang diharapkan setiap orang dan itu adalah data detak jantung real-time ketika Anda berolahraga. Apakah Anda akan berlari, bersepeda, atau hanya menjalani sesi olahraga umum, sebagian besar perangkat pengemas sensor denyut jantung dari Garmin akan membuat Anda melihat informasi ini ditampilkan dalam BPM (detak per menit), indikasi intensitas latihan Anda.
Jadi mengapa ini penting? Nah, mengetahui detak jantung Anda dapat memastikan Anda bekerja pada intensitas yang tepat. Selain itu, data tersebut juga memastikan Anda tidak mengendur, atau yang lebih penting, tidak membuat diri Anda lelah pada hari istirahat.
Setelah selesai berolahraga, Anda dapat meninjau data dari sesi ini. Data tersebut dapat ditemukan di aplikasi Garmin Connect dan juga akan ditransfer ke aplikasi pihak ketiga seperti Strava. Jadi apa yang bisa Anda lihat? Anda akan mendapatkan grafik monitor heart rate selama latihan dan angka detak jantung rata-rata dan maksimal. Memeriksa rata-rata detak jantung Anda adalah cara yang baik utnuk memeriksa kinerja Anda terhadap sasaran intensitas sesi. Jika Anda berlatih dengan monitor heart rate, Anda dapat memonitor rata-rata untuk satu sesi dengan kecepatan Anda. Saat kebugaran Anda meningkat, kecepatan Anda akan meningkat dalam zona detak jantung yang sama.
Dalam memantau detak jantung, inilah perangkat Garmin yang memiliki fitur tersebut:
f?nix 6
f?nix 6
f?nix 6
f?nix 6
f?nix 6S
f?nix 6S
f?nix 6S
f?nix 6