Dimensi | 155×128×176 mm |
Bobot | 905±5 gram |
IP Rating | IP54 |
Kompatibilitas Drone | DJI Matrice 300 RTK (dengan DJI RC Plus) DJI Matrice 350 RTK |
Rentang Pengukuran | 450m @50% reflectivity, 0 klx 250m @10% reflectivity, 100 klx |
Sensor Kamera RGB Pemetaan | 4/3 CMOS, Effective Pixels: 20 MP |
Lensa | FOV: 84° Format Equivalent: 24 mm Aperture: f/2.8-f/11 Focus Points: 1 m to ∞ (with autofocus) |
Ukuran Foto | 5280×3956 (4:3) |
Mode Fotografi Still | JPEG Timed Interval: 0.7/1/2/3/5/7/10/15/20/30/60 s RAW/JPEG + RAW Timed Interval: 2/3/5/7/10/15/20/30/60 s |
Resolusi dan Video Codec | H.264 4K: 3840×2160@30fps FHD: 1920×1080 @30fps |
ISO | Video: 100-6400 Photo: 100-6400 |
Format Foto | JPEG/DNG (RAW) |
Format Video | MP4 (MPEG-4 AVC/H.264) |
Software Pendukung | DJI Terra |
Format Data | PNTS/LAS/PLY/PCD/S3MB dengan DJI Terra |
Untuk segi desainnya, DJI Zenmuse L2 dapat digabungkan dengan gimbal tiga sumbu atau three-axis stabilized gimbal. Selain itu, juga menggabungkan antara modul LiDAR dengan kamera pemetaan dan sistem IMU tingkat akurasi tinggi. Bobot perangkat ini sekitar 905 gram dan dilengkapi sertifikasi IP54. Hal itu membuatnya lebih tangguh di berbagai skenario, bahkan dioperasikan pada suhu -20° hingga 60° Celcius.
Baca juga: 4 Rekomendasi Drone RTK untuk Pemetaan Lebih Akurat
Dalam proses pemindaian, Anda dapat memilih metode sesuai kebutuhan. Yakni menggunakan metode repetitive scanning dan non-repetitive scanning. Dengan metode repetitive scanning, perangkat ini bisa melakukan pemindaian lebih beragam dan akurasi tinggi. Biasanya, metode ini sering digunakan untuk pemetaan dan juga survei area perkotaan mauun pemetaan medan.
Sementara, untuk metode non-repetitive scanning digunakan dalam mengumpukkan data di bidang pandang vertikal dengan jangkauan lebih besar. Ini akan membuat informasi yang diperoleh lebih banyak. Contohnya saja untuk melakukan survei kehutanan hingga inspeksi infrastruktur kelistrikan.
sc: DJI Enterprise
Rentang pengukuran (measuring range) yang dimiliki oleh DJI Zenmuse L2 semakin ditingkatkan hingga 30%. Itu berarti memiliki reflektivitas 25 meter 100%, 100 klx dan reflektivitas 450 meter 50% dengan 100 klx. Itu artinya, pemetaan akan menjadi lebih baik terutama di titik tertentu seperti:
Baca juga: Mengenal Teknologi LiDAR Drone dan Manfaatnya untuk Inspeksi
DJI Zenmuse L2 memiliki tingkat emisivitas point cloud hingga 2400.000 pts/s jika digunakan pada mode single-return maupun multi-return. Hal tersebut akan berpengaruh pada kecepatan data point cloud dengan dukungan frekuensi pengambilan sampel 240Khz. Sehingga data dan informasi yang dikumpulkan lebih banyak.
Terakhir, energi DJI Zenmuse L2 terkonsentrasi secara efisien. Sebab, kamera ini memiliki titik tembakan hingga 4×12 cm di jarak 100 meter. Ini membuat seri L2 hanya memerlukan sekitar 1/5 energi diperlukan dalam mencapai titik tembakan. Adanya tembakan yang terkonsentrasi akan membuat pemetaan dan survei menjadi lebih presisi.
Baca juga: Mengenal Pentingnya Drone untuk Industri Minyak dan Gas
sc: DJI Enterprise
Melihat keunggulan dari fitur dan spesifikasi DJI Zenmuse L2, tentu ada sejumlah keuntungan yang bisa didapatkan oleh dunia industri. Terutama untuk solusi pemetaan dalam skala menengah hingga besar. Berikut di antaranya:
Baca juga: DJI Terra: Software Pemetaan Drone untuk Proyek Berskala Besar
sc: DJI Enterprise
Dari ulasan di atas, dapat disimpulkan jika kamera LiDAR DJI Zenmuse L2 dirancang khusus untuk solusi pemetaan dengan presisi tinggi. Khususnya untuk industri di sektor infrastruktur, manufaktur, pertambangan, dan lain sebagainya. Hal itu karena teknologinya sangat cocok untuk berbagai macam skenario pemetaan maupun survei.